Pembalap F1 Memiliki Otot Leher yang Sangat Kuat

Mengemudi mobil Formula 1 bukan hanya tentang kecepatan dan strategi; ini juga merupakan tes ekstrem terhadap ketahanan fisik, terutama pada bagian otot leher. Para pembalap F1 memiliki fisik yang unik, di mana salah satu karakteristik paling mencolok adalah perkembangan otot leher mereka yang luar biasa kuat. Kekuatan ini bukan sekadar aksesoris, melainkan sebuah keharusan mutlak untuk dapat bertahan dalam tekanan G-force ekstrem yang dialami selama balapan.

Ketika sebuah mobil F1 melaju kencang, mengerem tajam, atau berbelok di tikungan dengan kecepatan tinggi, tubuh pembalap akan merasakan gaya gravitasi yang berlipat ganda, yang disebut G-force. Pada tikungan cepat, G-force lateral bisa mencapai 5-6G. Ini berarti kepala pembalap, bersama dengan helm yang beratnya sekitar 1,2-1,4 kg, terasa 5 hingga 6 kali lebih berat. Tanpa otot leher yang sangat kuat, kepala pembalap akan terlempar ke samping atau ke depan-belakang, menyebabkan cedera serius atau bahkan kehilangan kesadaran.

Untuk menghadapi tantangan ini, pembalap F1 menjalani program latihan khusus yang sangat intensif, fokus pada penguatan otot leher dan bahu. Latihan ini seringkali melibatkan penggunaan peralatan khusus yang dirancang untuk mensimulasikan G-force yang dialami di kokpit. Contohnya, mereka menggunakan harness yang terhubung ke beban atau mesin resistensi, lalu melakukan gerakan kepala ke berbagai arah melawan resistensi tersebut. Latihan ini dilakukan secara rutin, bukan hanya selama musim balapan, tetapi juga di luar musim untuk menjaga dan meningkatkan kekuatan.

Selain latihan kekuatan, ketahanan otot leher juga sangat penting. Balapan F1 bisa berlangsung selama hampir dua jam, dan otot-otot leher harus mampu menopang beban konstan ini sepanjang durasi balapan. Kelelahan pada otot leher dapat menyebabkan hilangnya konsentrasi dan berkurangnya kemampuan untuk mengendalikan mobil secara presisi. Dalam sebuah wawancara pada tanggal 14 Mei 2025, Kepala Tim Medis Formula 1, Dr. Elena Rossi, menyatakan bahwa “Kekuatan leher pembalap F1 setara dengan kemampuan menopang beban seberat 25-30 kg secara konstan di setiap tikungan. Itu luar biasa.”

Fenomena kekuatan otot leher pada pembalap F1 adalah bukti nyata bagaimana tubuh manusia dapat beradaptasi secara ekstrem terhadap tuntutan olahraga profesional tingkat tinggi. Ini menunjukkan bahwa di balik kecepatan dan glamor, ada dedikasi fisik yang luar biasa untuk menguasai salah satu olahraga paling menantang di dunia.