Badan Gizi Nasional Bidik Rp100 T dari Efisiensi Anggaran
Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp100 triliun dari efisiensi belanja negara untuk mendukung program-program pemenuhan gizi di Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi BGN untuk memastikan program strategis, seperti program makan bergizi gratis, dapat berjalan optimal dan menjangkau sasaran yang lebih luas, terutama di tengah kebijakan penghematan APBN.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa meskipun terjadi pemangkasan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga, BGN optimis akan mendapatkan tambahan dana signifikan ini. Dana sebesar Rp100 triliun ini diyakini akan mempercepat implementasi program-program gizi yang dicanangkan, memastikan bahwa kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi secara merata dan efektif di seluruh penjuru negeri.
Efisiensi anggaran pemerintah, yang diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah, memberikan peluang bagi BGN untuk mendapatkan porsi yang substansial. BGN melihat bahwa program gizi, khususnya pemberian makan bergizi gratis, memenuhi kriteria yang ditetapkan pemerintah untuk penambahan anggaran, yaitu mampu meningkatkan lapangan kerja, produktivitas, dan inovasi di tingkat lokal.
Salah satu fokus utama penggunaan dana ini adalah pembangunan dan pengoperasian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. SPPG ini berfungsi sebagai dapur umum yang akan mengolah dan mendistribusikan makanan bergizi kepada kelompok sasaran, seperti peserta didik, anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Saat ini, jumlah SPPG masih terbatas dan membutuhkan perluasan signifikan.
BGN berencana untuk memanfaatkan lahan-lahan yang menganggur milik TNI, Polri, pemerintah daerah, dan BUMN sebagai lokasi SPPG. Pendekatan pinjam pakai lahan ini diharapkan dapat menghemat biaya pembangunan infrastruktur dan mempercepat penyebaran SPPG, sehingga program makan bergizi gratis dapat menjangkau 82,9 juta penerima manfaat sesuai target nasional.
Selain infrastruktur, dana efisiensi ini juga akan dialokasikan untuk penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih di setiap SPPG. Pelatihan dan penempatan SDM yang kompeten sangat penting untuk memastikan kualitas dan standar gizi makanan yang disajikan. Diharapkan, persiapan SDM ini dapat rampung dalam beberapa bulan ke depan.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !