Arief Muhammad Prihatin: Kehidupan Pensiunan Pebulutangkis Butuh Perhatian Lebih
Dibalik gemerlap medali dan sorotan lampu arena, tersimpan kisah getir para mantan atlet yang seringkali terlupakan. Fenomena ini membuat Arief Muhammad Prihatin, seorang influencer dan pengusaha sukses, menyoroti nasib pensiunan pebulutangkis yang dinilainya membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak. Mereka adalah pahlawan olahraga yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa, namun seringkali menghadapi kesulitan setelah gantung raket.
Arief Muhammad Prihatin mengungkapkan keprihatinannya setelah melihat langsung atau mendengar cerita dari beberapa legenda bulutangkis yang kini hidup dalam keterbatasan. Ia merasa bahwa pengorbanan dan dedikasi mereka selama aktif tidak sebanding dengan jaminan kesejahteraan di masa tua. Ini adalah masalah serius yang memerlukan solusi konkret dan berkelanjutan dari semua elemen masyarakat.
Menurut Arief Muhammad Prihatin, idealnya, setiap atlet yang telah berjuang untuk negara harus memiliki jaminan hidup layak pasca-karier. Ia mengusulkan agar ada program terstruktur yang memastikan para pensiunan pebulutangkis memiliki akses ke pekerjaan yang stabil, jaminan kesehatan, dan dana pensiun yang memadai. Ini adalah bentuk apresiasi dan penghargaan yang pantas bagi mereka.
Bukan hanya pemerintah dan federasi olahraga, Arief Muhammad Prihatin juga mengajak sektor swasta dan masyarakat luas untuk turut serta. Kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan ekosistem yang lebih peduli terhadap atlet. Misalnya, melalui program pelatihan keterampilan, penyaluran kerja, atau bahkan penggalangan dana khusus untuk mendukung kehidupan mantan atlet.
Salah satu fokus perhatian adalah bagaimana memastikan para atlet memiliki bekal pendidikan atau keterampilan lain selain bulutangkis. Program pendidikan dual karier yang memungkinkan atlet menempuh studi atau pelatihan vokasi sambil berprestasi, akan sangat membantu transisi mereka setelah pensiun. Ini akan membuka peluang karier baru bagi mereka.
Arief juga menyoroti pentingnya asuransi dan jaminan kesehatan yang komprehensif bagi atlet, bahkan setelah mereka tidak lagi aktif. Cedera yang didapat selama berkarier seringkali menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, dan beban biaya pengobatan tidak seharusnya menjadi tanggungan mantan atlet sepenuhnya.
Inisiatif dari Arief Muhammad Prihatin ini diharapkan dapat memicu diskusi lebih lanjut dan tindakan nyata.